Saturday, February 15, 2014

Holster (Sarung Pistol) Third Reich

HOLSTER PARABELLUM-PISTOLE LUGER




Foto hasil karya Kriegsberichter Mahla yang diambil pada bulan Juli 1941 di Ukraina (Uni Soviet) ini memperlihatkan Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) sedang duduk sendirian sambil mempelajari sebuah peta, sementara holster pistol Luger tersampir di ikat pinggangnya. Selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (invasi Jerman atas Uni Soviet), sebagai Panglima 6. Armee, Reichenau memimpin pasukannya sampai ke jantung wilayah Rusia di musim panas tahun 1941. Pasukan yang dipimpinnya merupakan bagian dari Heeresgruppe Süd dan mampu merebut kota Kiev, Belgorod, Kharkov dan Kursk dari tangan musuh. Selama berlangsungnya gerak maju tersebut, pasukan Jerman harus menghadapi tank-tank Soviet yang mempunyai kualitas serta persenjataan yang jauh lebih baik. Reichenau menyempatkan diri untuk menginspeksi beberapa tank musuh yang dijumpainya, dengan masuk ke bagian dalam dan mengukur lapisan bajanya. Berdasarkan keterangan dari Paul Jordan, salah seorang perwira staff-nya, setelah menginspeksi sebuah tank T-34, Reichenau berkata kepada perwira-perwira yang mengiringinya: "Bila pihak Rusia memproduksi ini dalam jumlah besar, kita sudah pasti akan kalah perang!"
--------------------------------------------------------------------------

HOLSTER WALTHER PPK JERMAN



Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger pada tanggal 15 Mei 1940, dan memperlihatkan General der Artillerie Georg von Küchler (kiri, Oberbefehlshaber 18. Armee) yang sedang memberikan laporan kepada atasannya, Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) - dengan disaksikan oleh beberapa warga sipil setempat - di depan Christelijke Lagere school yang terletak di Rijksstraatweg, Rijsoord/Ridderkerk, Belanda, tak lama setelah berakhirnya perundingan penyerahan negara penjajah nusantara tersebut ke tangan Jerman pada tanggal 14 Mei 1940. Hanya dalam tempo empat hari Belanda bertekuk lutut oleh sapuan "Blitzkrieg" (Perang Kilat) Jerman! Dalam foto ini, Jenderal
Küchler mengenakan holster berisi pistol Walther PPK di ikat pinggangnya. Lokasi penyerahan sendiri berada di dalam bangunan sebuah sekolah bernama Johannes Postschool, dan ditandatangani langsung oleh panglima Angkatan Bersenjata Belanda saat itu, Henri Winkelman. Sekolah tersebut kini telah menjadi museum, lengkap dengan monumen yang bertuliskan: "Mereka yang mengacuhkan pertahanannya maka sama saja dengan mempertaruhkan kemerdekaannya"



 Atas nama Führer und Reichskanzler, Panglima Angkatan Darat Walther von Brauchitsch menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse kepada 11 orang pekerja Westwall, yang dengan gagah berani membangun benteng pertahanan Jerman di front terdepan, persis di depan pengawasan pasukan Prancis. Di hari ulang tahun Adolf Hitler yang ke-51 tanggal 20 April 1940, Dr. Fritz Todt (Reichsminister für Bewaffnung und Munition) memperkenalkan tiga orang diantara mereka ke hadapan Panglima Angkatan Darat. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: Insinyur dan Betriebsfphrer Karl Göttert dari Weisel, Vorarbeiter Franz Hoffmann dari Essen, dan Frontführer (SA-Oberführer) Hans-Gerhard Breymann dari Göttingen. Dalam foto ini, Todt mengenakan holster untuk pistol berukuran kecil seperti Mauser HSc, CZ Modell 27, atau Walther PPK



 Foto ini memperlihatkan salah satu pilot Luftwaffe yang menjadi “bayang-bayang” pilot lain yang lebih terkenal. Dia adalah Unteroffizier Gerhard Proske dari 1.Staffel / Jagdgeschwader 54 (JG 54) yang berpose di dekat ekor pesawatnya, sebuah Messerschmitt Bf 109 G-2 “Weiße 7”, Werknummer 10411 (perhatikan lambang Geschwader dan Gruppe-nya di bawah kokpit, juga celana tebal bergaris bulu yang dikenakannya!). Foto ini diambil tanggal 1 Oktober 1942 di lapangan udara Krasnowardeisk. Sampai saat itu Unteroffizier Proske, yang bergabung dengan  I.Gruppe/JG 54 di musim semi 1941, telah mengemas 20 fliegerabschüsse (kemenangan udara). Beberapa di antaranya dibukukan saat dia menjadi Katschmarek (wingman) bagi Gruppenkommandeur Hauptmann Erich von Selle (2 Juli 1941 – 14 Desember 1941) dan Hauptmann Franz Eckerle (14 Desember 1941 – 14 Februari 1942. KIA). Gerhard Proske dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse dan Frontflugspange in Bronze. Pada tanggal 30 Januari 1944 Feldwebel Gerhard Proske (take-off jam 08:30 pagi dengan Focke-Wulf Fw 190 A-6 “Gelbe 1”, Werknummer 550899) ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Rusia bersama dengan pendatang baru Obergefreiter Helmut Wilhelm (Fw 190 A-5 “Gelbe 2”, Werknummer 304719) saat sedang melakukan terbang pengenalan kondisi di wilayah udara Vitebsk-Boburisk. Dia lalu menjadi tawanan perang dan baru kembali ke Jerman setelah perang usai. Jumlah kemenangan totalnya adalah 29 buah

--------------------------------------------------------------------------

HOLSTER FEMARU MODEL 1937 HUNGARIA



 Para perwira tinggi Gebirgsjäger di Skandinavia sedang berunding mengelilingi sebuah peta (1942). Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Franz Böhme (Kommandierender General XVIII. Gebirgskorps), Generalmajor August Krakau (Kommandeur 7. Gebirgs-Division), Generaloberst Eduard Dietl (Oberbefehlshaber Armee Lappland), dan Generalmajor Ferdinand Jodl (Chef des Generalstabes Armee Lappland). Perwira yang membelakangi kamera di kanan mengenakan holster (sarung pistol) Femaru Model 1937 7.65mm Hungaria di pinggangnya. Bentuknya mirip banget dengan holster Browning "High Power" M1935 Belgia, tapi yang terakhir hanya dibagikan ke Waffen-SS, sementara Gebirgsjäger di Norwegia serta Finlandia (dengan kebanyakan anggotanya orang Austria) lebih besar kemungkinannya untuk memakai senjata peninggalan Austro-Hungaria

-------------------------------------------------------------------------- 

HOLSTER RADOM VIS 35 POLANDIA



SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Paul "Papa" Hausser (Kommandeur SS-Verfügungstruppe-Division) terlihat termenung sambil mempelajari sebuah peta. Di ikat pinggangnya terpasang holster untuk pistol Radom Vis 35 produksi Polandia. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar pada tahun 1939 atau 1940

--------------------------------------------------------------------------

HOLSTER TOKAREV TT-33 RUSIA



 Oberst der Reserve Ewert von Renteln (10 April 1893 - 9 Januari 1947) adalah komandan Kosaken-Regiment 6 / 708.Infanterie-Division yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 13 Januari 1945 sebagai Oberstleutnant der Reserve dan Kommandeur Kosaken-(Festungs-)Grenadier-Regiment 360 / LXIV.Armeekorps / 19.Armee / Heeresgruppe Oberrhein. Kosaken-Regiment 6 nantinya berubah menjadi Kosaken-Regiment 360, dan bertempur di Front Barat. Setelah menyerah, dia dan anakbuahnya dikembalikan ke Soviet dan meninggal sebagai tahanan di tahun 1947. Ewert von Renteln sendiri merupakan ayah dari SS-Untersturmführer Carlotto "Karl" von Renteln, yang merupakan seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold dari schwere SS-Panzerjäger-Abteilung 11 / 11.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland". Foto ini sendiri memperlihatkan saat Ewert von Renteln masih berpangkat Major der Reserve dan Komandan Kosaken-Festungs-Grenadier-Regiment 360, pada musim semi tahun 1944 sewaktu resimen yang dipimpinnya direlokasi dari Front Timur ke wilayah Charente Maritime, Normandia (Prancis). Di kancing seragamnya tersemat pita medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille), sementara di dadanya terpajang Verwundetenabzeichen in Schwarz, Eisernes Kreuz I.Klasse dan Panzerkampfabzeichen in Bronze. Dua insignia yang ada di lengan kirinya adalah panji POA (Русская освободительная армия, Tentara Pembebasan Rusia) serta perisai Terek-Kosaken-Regiment 6 (unit Renteln terdahulu). Renteln sendiri menenteng holster berisi pistol Tokarev TT-33 buatan Rusia di ikat pinggangnya
-------------------------------------------------------------------------- 


 
 SS-Obersturmbannführer Paul Kümmel (13 April 1911 - 27 Desember 1982) adalah Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" yang tidak mendapat satupun medali perang bergengsi Wehrmacht, meskipun dia notabene menjadi komandan salah satu unit yang paling sering terjun ke dalam kancah pertempuran! Dia bukanlah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, Deutsches Kreuz in Gold/Silber, bahkan Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS!


General der Panzertruppe Hasso von Manteuffel (Oberbefehlshaber 5. Panzerarmee) menginspeksi para perwiranya di desa Abreschviller, Moselle, di sektor Sarrebourg (Prancis) di tengah kecamuk Pertempuran Lorraine tanggal 20 September 1944. Hanya berselang 11 hari sebelumnya saat Manteuffel diangkat sebagai panglima 5. Panzerarmee setelah sebelumnya menjadi komandan Panzergrenadier-Division "Grossdeutschland"


 Gerhard Holzweiß (lahir 23 Agustus 1920 di Bad Freienwalde/Oder, Königsberg) adalah prajurit Panzertruppen anggota Aufklärungs-Abteilung 1 (motorisiert) / Kradschützen-Bataillon 3 / Panzer-Aufklärungs-Abteilung 3 yang merupakan unit pendahulu dari 3. Panzer-Division, dan karenanya berhak untuk mengenakan Schwedter Adler di topinya. Di antara medali-medali yang terlihat dikenakannya adalah DRL Sportabzeichen; Panzerkampfabzeichen in Bronze; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)



Oberst Adolf Seitz (24 Februari 1891 - 16 November 1945)


Sumber :
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi no.1 tahun 2002
Foto koleksi Hugo Jaeger

Foto koleksi pribadi Morio Ishimura
www.battlebornbooks.com
www.forum.axishistory.com
www.forum.germandaggers.com
www.souvenir.xooit.be
www.wehrmacht-awards.com 
www.wehrmachtss.blogspot.com

No comments: