Friday, October 17, 2014

Großadmiral Erich Raeder (1876-1960), Panglima Kriegsmarine



Album foto Erich Raeder bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Erich Johann Albert Raeder
Lahir: 24 April 1876 di Wandsbek/Schleswig-Holstein (Jerman)
Meninggal: 6 November 1960 di Kiel/Schleswig-Holstein (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: 3 805 228 (30 Januari 1937)
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Doktor Kehormatan Filosofi tanggal 31 Mei 1926 di Christian-Albrechts-Universität (Kiel). Karena itu gelarnya adalah Dr.phil.h.c. (Doktor der Philosophie honoris causa)
Anggota keluarga: Hans Friedrich Eduard Raeder dan Gertrud Wilhelmine Margaretha (orangtua), Augusta Schultz (istri pertama), Erika Hindermann (istri kedua), Hans Raeder (anak dari istri pertama), dan Anita Raeder (anak dari istri kedua)
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
13.05.1895 Seekadett
25.10.1897 Unterleutnant zur See
01.01.1899 Leutnant zur See
09.04.1900 Oberleutnant Zur See
21.03.1905 Kapitänleutnant
15.04.1911 Korvettenkapitän
26.04.1917 Fregattenkapitän
29.11.1919 Kapitän zur See
01.08.1922 Konteradmiral
10.09.1925 Vizeadmiral
01.10.1928 Admiral
20.04.1936 Generaladmiral
01.04.1939 Großadmiral

Karriere (Karir):
16.04.1894 - 17.04.1895 Masuk Kaiserlichen Marine dan mengikuti pelatihan dasar sebagai pelaut dan kadet di atas kapal latih "Stosch"
18.04.1895 - 14.04.1896 Mengikuti pelatihan tambahan di atas kapal latih "Gneisenau"
15.04.1896 - 10.10.1897 Pendidikan calon perwira di Marineakademie und -schule (Kiel)
11.10.1897 - 18.11.1897 Signaloffizier di kapal lapis baja "Sachsen"
19.11.1897 - 30.11.1897 Signaloffizier di kapal lapis baja "Baden"
02.12.1897 - 13.04.1899 Signaloffizier di kapal penjelajah berat "Deutschland" dan, pada waktu yang sama, Signaloffizier di II. Division Skuadron Penjelajah
14.04.1899 - 17.11.1899 Adjutant Chef II. Division dari Skuadron Penjelajah di atas kapal penjelajah berat "Deutschland"
18.11.1899 - 04.01.1900 Berangkat ke Tsingtau (Cina)
05.01.1900 - 31.03.1900 Perwira kompi di I. Matrosen-Division
01.04.1900 - 30.04.1900 Wachtoffizier di kapal pantai lapis baja "Aegir"
01.05.1900 - 22.07.1900 2. Adjutant di I.Matrosen-Division
23.07.1900 - 25.09.1900 Wachtoffizier di kapal pantai lapis baja "Aegir"
30.09.1900 - 26.04.1901 2. Adjutant di I. Marine-Inspektion
01.05.1901 - 25.09.1901 1. Offizier di Aviso "Grille"
01.10.1901 - 31.10.1901 Wachtoffizier di Liner "Kaiser Wilhelm der Große"
01.11.1901 - 30.09.1903 Wachtoffizier di Liner "Kaiser Friedrich III"
01.10.1903 - 30.06.1904 I. Lehrgang di Marineakademie und -schule (Kiel)
01.07.1904 - 30.09.1904 Di bawah komando Inspektion des Bildungswesen  der Marine
01.10.1904 - 30.06.1905 II. Lehrgang di Marineakademie und -schule (Kiel)
12.07.1905 - 19.07.1905 Petugas Staff Laksamana di Aviso "Grille"
20.07.1905 - 30.09.1905 Di bawah komando I. Werft-Division
01.10.1905 - 31.03.1906 Navigationsoffizier di kapal pantai lapis baja "Frithjof"
01.04.1906 - 30.09.1908 Di Biro Sandi Reichsmarine-Amt
01.10.1908 - 15.03.1909 Navigationsoffizier di kapal penjelajah berat "Yorck"
16.03.1909 - 21.07.1909 Di bawah komando I. Marine-Inspektion
22.07.1909 - 15.09.1909 Navigationsoffizier di kapal pantai lapis baja "Hildebrand"
01.10.1909 - 14.09.1910 Navigationsoffizier di kapal penjelajah berat "Yorck"
15.09.1910 - 30.09.1912 Navigationsoffizier di kapal yacht "Hohenzollern"
01.10.1912 - 13.06.1917 1. Admiralstabsoffizier beim Befehlshaber der Aufklärungsstreitkräfte
14.06.1917 - 07.01.1918 Chef des Stabes beim Befehlshaber der Aufklärungsstreitkräfte
17.01.1918 - 09.10.1918 Kommandant kapal penjelajah ringan "Cöln"
10.10.1918 - 13.10.1918 Di bawah komando Admiralstabs der Marine zur Verfügung (bersamaan dengan jabatannya sebagai "Perwakilan Front" di Großhauptquartier di Spa saat berlangsungnya perbaikan di galangan kapal terhadap penjelajah "Cöln" di akhir bulan September)
14.10.1918 - 03.12.1918 Di bawah komando Staatssekretär im Reichsmarineamt
04.12.1918 - 14.07.1919 Chef der Zentralabteilung des Reichsmarineamtes
01.07.1920 - 19.07.1922 Kepala Departemen di Marinearchiv
20.07.1922 - 18.09.1924 Inspekteur des Bildungswesens der Marine
19.09.1924 - 09.01.1925 Befehlshaber der leichten Seestreitkräfte der Nordsee
10.01.1925 - 30.09.1928 Chef der Marinestation der Ostsee
24.09.1928 - 30.09.1928 Chef der Marineleitung (sementara)
01.10.1928 - 31.05.1935 Chef der Marineleitung
01.06.1935 - 30.01.1943 Oberbefehlshaber der Kriegsmarine
30.01.1943 - 08.05.1945 Admiralinspekteur der Kriegsmarine
23.06.1945 - 20.11.1945 Ditangkap oleh Tentara Merah dan dikirim ke Moskow
20.11.1945 - 30.09.1946 Didakwa atas tuduhan kejahatan perang oleh Mahkamah Militer Internasional di Pengadilan Nürnberg
30.09.1946 - 26.09.1955 Dijatuhi hukuman seumur hidup setelah diputuskan bersalah
26.09.1955 Dibebaskan sebelum waktunya dari penjara Spandau karena alasan kesehatan

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
10.10.1898 Kaiserlich Chinesischer Orden vom doppelten Drachen III.Klasse, II.Stufe
12.12.1901 Chinagedenkmünze in Stahl
22.06.1907 Königlich Preußische Roter Adler-Orden IV.Klasse
17.09.1907 Ehrenritter II. Klasse des Grossherzoglich Oldenburgischen Haus- und Verdientsordens des Herzogs Peter Friedrich Ludwig mit der silbernen Krone
05.09.1911 Königlich Preußische Roter Adler-Orden IV.Klasse mit der Krone
05.09.1911 Komturkreuz des kaiserlich und königlich Österreich Franz Joseph-Ordens
14.05.1912 Komturkreuz des königliche Griechischen Erlöserordens
06.04.1913 Kaiserlich und königlich Russischer St. Stanislaus-Orden II.Klasse
19.11.1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
18.02.1915 Eisernes Kreuz I.Klasse
00.00.191_ Türkische Silberne Imtiaz-Medaille mit Säbel
00.00.191_ Türkischer Eiserner Halbmond
00.00.191_ Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz II.Klasse
03.06.1916 Ritterkreuz des königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern
22.08.1916 Grossherzoglich Oldenburgisches Friedrich August-Kreuz I.Klasse
20.12.1916 Königlich Bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern und mit der Krone
20.11.1917 Königlich Bulgarische Kriegs-Erinnerungs-Medaille
04.09.1918 Kaiserlich und königlich Österreich Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration
00.00.1918 Königlich Preußische Dienstauszeichnungskreuz
16.11.1928 Grosskreuz des Königliche Spanischen Ordens für Verdienste zur See
00.08.1930 Grossoffizierkreuz des Chilen. Verdienstordens
03.06.1931 Königlich Ungarische Kriegs-Erinnerungs-Medaille mit Schwertern
07.05.1934 Grossoffizierkreuz des Königlich Italienische Ordens des heiligen Mauritius- und Lazarus
28.06.1934 Grosskreuz des Königlich Bulgarische Militär-Verdienstordens
09.10.1934 Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918
05.12.1934 Königlich Ungarische Verdienstorden I.Klasse
27.02.1936 Grosskreuz des Ordens der finnischer Weissen Rose
02.10.1936 Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I.Klasse
16.08.1936 Olympia-Ehrenzeichen I.Klasse
30.01.1937 Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP
00.00.193_ Grosskreuz des Jadeordens am weissen Bande mit roter Kante
29.09.1937 Grosskreuz des Königlicher Italienische Ordens des heiligen Mauritius- und Lazarus
09.11.1937 Japanischer Orden der aufgehenden Sonne I.Klasse am grossen Band mit Sternen
30.11.1937 Königlich Bulgarische Kriegs-Erinnerungs-Medaille mit Schwertern
02.06.1939 Grosskreuz des Königlicher Jugoslawische Ordens vom weissen Adler
21.08.1939 Grosskreuz des Königliche Spanischen Marineverdienstkreuzes in weiss
30.09.1939 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
30.09.1939 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
30.09.1939 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1
26.10.1939 Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes
03.09.1941 Grosskreuz des Königlich Bulgarische St. Alexander-Ordens mit Schwertern
14.10.1941 Königlich Rumänische Orden "Michael der Tapfere" III. bis I.Klasse
25.03.1942 Grosskreuz des finnische Freiheitskreuzes mit Schwertern
04.04.1942 Grosskreuz des Königlicher Italienische Militärordens von Savoyen
08.02.1943 Grosskreuz des Königliche Ungarische Verdienstordens am Kriegsbande mit Schwertern

Aufzeichnungen (Catatan):
* Erich Raeder berasal dari keluarga Protestan kelas menengah dari Wandsbeck. Dia sangat mengidolakan ayahnya yang merupakan seorang kepala sekolah yang otoriter dan selalu menekankan pada anaknya pentingnya agama, kepatuhan, kerja keras, dan sikap hidup berhemat (semua nilai ini dipegang teguh oleh Raeder di sepanjang usianya!). Hans Raeder juga memperingatkan anaknya bahwa bila Jerman berubah menjadi negara demokrasi, maka hal tersebut akan menjadi awal dari kehancuran karena itu artinya pemerintahan akan dikuasai oleh "orang yang bermain-main dengan politik" - melakukan apa yang terbaik bagi golongan mereka dan bukannya bagi negara (persis seperti apa yang terjadi di Indonesia sekarang!). Petuah ayahnya ini selalu dipegang teguh oleh Erich Raeder, dan di sepanjang hidupnya dia selalu memandang dirinya sendiri sebagai "Staatspolitische" (seseorang yang berada "di atas politik", alias orang yang selalu memikirkan apa yang terbaik bagi negaranya di atas partai dan golongan). Karenanya, sebagai seorang "perwira non-politis", Raeder mengklaim bahwa dukungannya pada kekuatan laut Jerman (Seemachtideologie) berdasarkan pada pertimbangan obyektifnya bagi kemajuan negara dan bukannya untuk mendukung Hitler dan Nazisme.
* Karir Raeder di Angkatan Laut Jerman berjalan dengan mulus dan cepat terutama karena kecerdasan serta kerja kerasnya. Koleganya mengenalnya sebagai orang yang "penyendiri, kurang nyaman dalam hubungan yang lebih dari hubungan kerja, relijius, otoriter, puritan, kurang menghargai terhadap inisiatif individu... dan sangat sensitif terhadap segala kritikan." Karena sikapnya yang dingin dan selalu menghindari kedekatan dengan orang lain, teman-teman Raeder (yang jumlahnya segelintir) mengakui bahwa sangat sedikit yang mereka ketahui tentang diri Raeder!
* Raeder menikah dengan Augusta Schultz tahun 1903 dan mempunyai tiga orang anak dari istri pertamanya (salah satunya adalah Hans Raeder yang meninggal karena sakit pada tanggal 17 Januari 1953). Dari istri kedua (Erika Hindermann) yang dinikahinya pada tanggal 20 September 1920, Raeder dikaruniai satu orang putri, Anita Raeder, yang nantinya menikah dengan Eberhard Diestel, anak mantan walikota Hamburg. Erika ditangkap oleh pasukan Soviet pada tahun 1945 dan baru dilepaskan tahun 1949.
* Pada tahun 1904, Raeder (yang fasih berbahasa Rusia) dikirimkan ke Timur Jauh untuk menjadi pengamat Perang Rusia-Jepang yang sedang berkecamuk.
* Raeder menjadi kapten kapal yacht pribadi Kaiser Wilhelm II, "Hohenzollern", periode September 1910 s/d September 1912. Posisi ini membuat hubungannya menjadi dekat dengan sang Kaisar Jerman, sekaligus membantu karirnya di Kaiserliche Marine. Nantinya Raeder mengklaim bahwa dia sebenarnya tidak menginginkan "tugas kerajaan" tersebut, hanya saja sadar sepenuhnya bahwa setiap perwira yang menjadi kapten "Hohenzollern" biasanya akan lebih mudah menapaki jenjang karir selanjutnya. Hubungannya dengan Wilhelm II begitu dekatnya sehingga mereka tetap rutin saling menulis surat bahkan sampai sang Kaiser wafat di tahun 1941!
* Pertempuran pertama yang dijalani oleh Raeder adalah Pertempuran Dogger Bank yang berlangsung tanggal 24 Januari 1915. Saat itu Raeder menjadi Kepala Staff Admiral Franz von Hipper (panglima armada Jerman).
* Dalam Perang Dunia Pertama, Kaiserliche Marine (Angkatan Laut kekaisaran Jerman) terbagi oleh dua faksi: pihak yang mendukung pemusnahan Angkatan Laut Inggris melalui kapal-kapal perang yang besar dan kuat (Entscheidungsschlacht), serta pihak yang lebih memilih menghancurkan ekonominya melalui serangan lewat kapal selam dan kapal penjelajah ringan (Kreuzerkrieg). Kedua faksi ini berseteru habis-habisan demi membawa ide mereka ke hadapan Kaiser Wilhelm II, dan Raeder berada di pihak pertama yang mendukung penguasaan lewat kapal perang. Sikapnya ini terus terbawa dalam Perang Dunia II dan membuatnya kembali berselisih paham dengan faksi dalam tubuh Kriegsmarine (Angkatan Laut Nazi Jerman) yang menyadari bahwa Jerman tidak mungkin menyaingi kekuatan Angkatan Laut Inggris dan karenanya lebih memilih penghancuran lewat kapal-kapal selam. Pandangan ini didukung penuh oleh Karl Dönitz, Panglima U-boat.
* Bintang terang Raeder bersinar dalam Perang Jutland (Skagerrakschlacht) yang berlangsung tanggal 31 Mei - 1 Juni 1916. Meskipun posisinya "hanya" sebagai Kepala Staff, ketenangannya dalam mengatur strategi serta perpindahan kapal-kapal perang Jerman saat menghadapi armada Inggris yang lebih kuat membuatnya mendapatkan pujian khusus dari Admiral Franz von Hipper yang menjadi panglima armada Jerman dalam pertempuran laut tersebut. Sampai saat ini, Pertempuran Jutland dianggap oleh masyarakat Jerman sebagai kemenangan taktis armada mereka atas Inggris.
* Di akhir Perang Dunia Pertama, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1918, para pelaut Kaiserliche Marine di Wilhelmshaven melakukan pemberontakan terhadap perwiranya karena menentang niat pimpinan mereka untuk melakukan "serangan bunuh diri" ke Laut Utara. Selama ini mereka merasa diperlakukan dengan buruk oleh para perwiranya sehingga menganggap tidak ada alasan mengapa mereka harus gugur dalam perang yang sudah berada diambang kekalahan. Yang dikirimkan untuk memadamkan pemberontakan tersebut adalah Fregattenkapitän Erich Raeder. Dia begitu terkejut mendapati bahwa pemberontakan telah begitu meluas sehingga bahkan sepasukan tentara darat terlatih pun tak akan dapat mengatasinya! Peristiwa ini begitu membekas di hati sang calon Panglima Angkatan Laut Jerman sehingga di kemudian hari dia menerapkan peraturan yang lebih ketat dan tegas bagi para pelautnya agar mencegah peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
* Dalam Perang Dunia Pertama (1914-1918), dua orang adik laki-laki Raeder gugur dalam pertempuran. Selain itu, pernikahannya berujung dengan perceraian pada tahun 1919 karena stres masa perang yang diderita oleh Raeder telah membuat hubungan dengan istri pertamanya, Augusta Schultz, menjadi begitu memburuk. Bagi seorang Puritan seperti Raeder, perceraian semacam ini merupakan hal yang memalukan sehingga di sepanjang sisa hidupnya dia tidak pernah mengakui adanya pernikahan dengan istri pertamanya! Kekalahan Jerman dalam perang, tergulingnya kekuasaan Kaiser Wilhelm II, pemberontakan para pelaut di Wilhelmshaven, dan masalah rumah tangga yang berujung dengan perceraian. Semua masalah ini membuat tahun 1918-1919 merupakan dua tahun terberat dalam kehidupan Erich Raeder.
* Raeder mempunyai senjata pribadi sebuah pistol Luger Marine M1908 yang selalu dibawanya kemana-mana dari tahun 1917 s/d 1945! Pistol ini mempunyai laras 6" dan pengukur bidikan untuk jarak 100-200 meter.
* Pada tahun 1931 Erich Raeder mengeluarkan seorang perwira Reichsmarine berprospek cerah yang ketahuan selingkuh dan tidak menepati janjinya untuk menikahi seorang wanita yang dia tiduri. Perwira itu adalah Reinhard Heydrich, yang nantinya menjadi jenderal SS terkemuka!
* Dalam tes di penjara Nürnberg yang pernah diikutinya, Raeder tercatat mempunyai IQ 134 sementara Dönitz lebih tinggi lagi: 138. Selengkapnya nilai tes IQ para petinggi Nazi berdasarkan hasil tes disana: Hjalmar Schacht 143, Arthur Seyss-Inquart 141, Hermann Göring 138, Karl Dönitz 138, Franz von Papen 134, Erich Raeder 134, Dr. Hans Frank 130, Hans Fritsche 130, Baldur von Schirach 130, Joachim von Ribbentrop 129, Wilhelm Keitel 129, Albert Speer 128, Alfred Jodl 127, Alfred Rosenberg 127, Constantin von Neurath 125, Walther Funk 124, Wilhelm Frick 124, Rudolf Hess 120, Fritz Sauckel 118, Ernst Kaltenbrunner 113, dan Julius Streicher 106.
* Meskipun Raeder mendeskripsikan akan adanya "ikatan kuat" yang terjalin antara dirinya dengan Karl Dönitz (pengganti Raeder sebagai Panglima Kriegsmarine) sewaktu menjalani hukuman dalam penjara, Reichsarkitekt Albert Speer mengisahkan cerita yang berbeda yang senada dengan apa yang dikatakan oleh Dönitz dalam wawancaranya di kemudian hari. Dönitz masih keukeuh menyalahkan Raeder atas kebijakannya yang mengedepankan pembangunan "kapal permukaan yang gembrot", sementara di lain pihak mengesampingkan pembuatan U-boat yang lebih murah dan efektif. Di pihak lain, kenang Speer, Raeder sendiri menganggap Dönitz sebagai perwira yang terlalu ambisius dan memperlakukan penggantinya tersebut selayaknya atasan kepada bawahan. Beberapa tahun kemudian perseteruan diantara kedua dedengkot angkatan laut Jerman ini mereda saat Dönitz menyelesaikan masa penahanannya dan dibebaskan (1 Oktober 1956). Para pendukung merekalah yang berperan besar dalam rekonsiliasi antara Raeder dan Dönitz demi kepentingan yang lebih besar: Angkatan Laut. Raeder sendiri mengungkapkan perasaannya dalam memoarnya: "Reuni kami dalam kebebasan sangat dalam menyentuh hati kami berdua." Solidaritas yang mereka pertontonkan di depan publik terus beranjut sampai dengan meninggalnya Raeder tahun 1960, yang terlihat dari puja dan puji Raeder terhadap Dönitz dalam memoarnya, dan juga permintaan agar penggantinya tersebut nanti ikut membawakan pidato eulogi di upacara penguburannya. Bürgerfrieden (Perdamaian Umum) mereka, seperti istilah Dönitz, akan terus dikedepankan demi kepentingan persatuan dan kebutuhan untuk mengembalikan kehormatan angkatan laut Jerman pasca Perang Dunia II.


Sumber :
Buku "Erich Raeder: Admiral of the Third Reich" karya Keith Bird

No comments: