Monday, October 20, 2014

Schellenbaum (Jingling Johnnie)





Foto ini diambil pada tanggal 22 September 1938, dan memperlihatkan saat Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Perdana Menteri Inggris, Neville Chamberlain, di Bad Godesberg, Nordrhein-Westfalen. Mereka berdua akan bertemu di Rheinhotel Dreesen dan merundingkan mengenai permasalahan krisis di Sudetenland, wilayah di Cekoslowakia yang mayoritas dihuni oleh keturunan Jerman. Tuntutan Hitler mengenai status Sudetenland nantinya dituangkan dalam Memorandum Godesberg, yang dikeluarkan pada subuh lusa (24 September 1938), setelah pembicaraan yang memakan waktu lama antara kedua pemimpin pemerintahan. Dalam memorandum tersebut Hitler menuntut bahwa paling lambat tanggal 1 Oktober 1938, Sudetenland sudah menjadi milik Jerman. Chamberlain tidak bisa berbuat apa-apa, selain dari memprotes keras isi "ultimatum" tersebut


Adolf Hitler memasuki wilayah Memel (Klaipėda) diiringi oleh para perwira Wehrmacht tanggal 24 Maret 1939. Wilayah ini menjadi akar sengketa antara Jerman dan Lithuania dimana pada tanggal 20 Maret 1939 (hanya lima hari setelah Jerman mencaplok Cekoslowakia) Hitler mengultimatum Menteri Luar Negeri Lithuania Juozas Urbšys untuk mengembalikan wilayah tersebut ke tangan Jerman (yang dihadiahkan ke Lithuania oleh Sekutu seusai Perang Dunia Pertama) atau angkatan perangnya akan menyerbu negara di kawasan Baltik tersebut. Akhirnya dua hari kemudian pemerintahan Lithuania menyerah pada tekanan Jerman. Pendudukan Memel adalah akuisisi teritorial terakhir Jerman sebelum Perang Dunia II Pecah. Dalam foto ini sedikit muka-muka mesum yang teridentifikasi: 1. Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), 2. Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), 3. General der Artillerie Georg von Küchler (Kommandierender General I. Armeekorps), 4. Reichsführer-SS Heinrich Himmler, 5. Major Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), 6. Generalmajor Joachim von Kortzfleisch (Kommandeur 1. Infanterie-Division), dan 7. Oberst Walter Weiß (Kommandeur Infanterie-Regiment 1 / 1.Infanterie-Division)

 
Salah satu "pengisi acara" dalam upacara penghormatan untuk Legion Condor yang dihelat di lapangan Lustgarten, Berlin, tanggal 6 Juni 1939. Instrumen di atas (yang biasa dikenal sebagai "Jingling Johnnie" oleh orang Inggris) namanya adalah "Schellenbaum", sedangkan bendera yang ditambahkan di dalamnya dinamakan dengan "Schellenbaumflagge"


Prajurit-prajurit Wehrmacht berbaris di sepanjang rute parade di Champs-Élysées, Paris, dipimpin oleh seorang Obermusikmeister dari Musikkorps unitnya. Reichsadler divisi (Schellenbaumflagge) dari 30. Infanterie-Division bisa terlihat di latar belakang, di atas Schellenbaum (Jingling Johnnie). Perhatikan bahwa mereka memakai sepatu pendek bergaiter dan bukannya sepatu boot yang sedikit lebih tinggi. Pada waktu pendudukan Jerman (1940-1944), warga kota Paris biasanya bercanda tentang ketepatan waktu parade pasukan Wehrmacht yang tak terkalahkan: "Apa sebabnya Champs-Élysées dibatasi oleh pepohonan? ... supaya orang-orang Jerman dapat berbaris di bawah bayangannya!" Foto oleh André Zucca


Parade pasukan Wehrmacht yang dipimpin oleh seorang perwira di atas mobil Horch 830 B (yang tampilannya sangat mirip dengan Mercedes-Benz 170 VK) dan diikuti oleh rombongan motor bersespan. Mereka semua mengenakan seragam parade yang biasa dinamakan sebagai "Waffenrock", dan hanya digunakan pada upacara-upacara resmi atau saat berjalan-jalan. Dari simbol yang tertera di fender depan mobil, kita bisa mengetahui bahwa mereka berasal dari unit Pionier (Zeni). Di latar belakang kita bisa melihat Musikzug (Peleton Musik) sedang beraksi membawakan lagu-lagu mars, sementara di tengah-tengah mereka seorang prajurit membawa Jingling Johnnie (Schellenbaum) yang merupakan salah satu penanda identitas unit Wehrmacht



Sumber :
Foto koleksi Hugo Jaeger
www.audiovis.nac.gov.pl
www.forum.axishistory.com
www.life.com
www.peopleus.blogspot.com

No comments: